Rabu, 20 April 2011

PROFESIONALISME SEMU




Dalam dua pekan di bulan april ini kita disajikan dua event futsal skala nasional. Yang pertama adalah Piala Emas II Tahun 2011, kedua diselenggarakannya Liga Futsal Nasional yang adalah kompetisi futsal tertinggi di Indonesia. Jadwal kedua event nasional ini sedikit bentrok. Piala Emas 15-21 April sementara Seri I IFL 19-20 April 2011. Tumpang tindihnya sistem dan program kompetisi futsal di Indonesia memperlihatkan lemahnya organisasi di tubuh Badan Futsal Nasional. BFN terlihat tidak memiliki Visi,Misi, Tujuan dan Sasaran yang benar demi kemajuan futsal di Indonesia. Bentroknya jadwal event Piala Emas dengan IFL menjadi bukti lemahnya koordinasi BFN.

Sebagai kompetisi tertinggi di Indonesia, Indonesia Futsal League seharusnya menjadi tolak ukur pembinaan futsal di Indonesia. Sudah sepantasnya mereka yang terlibat dalam IFL baik penyelenggara, klub, pelatih dan pemain berlaku sebagai seorang yang profesional. Sebagai penyelenggara BFN seharusnya bekerja secara profesional mengemas event ini menjadi daya tarik masyarakat sehingga mereka mengetahui keberadaan liga ini. Membuat manual liga untuk mengatur keberadaan klub, dan mengikat pemain atau pelatih agar bersikap profesional. Membuat jadwal kompetisi yang teratur dan menyediakan event-event tambahan lain sehingga klub-klub yang berada di bawah naungannya hanya fokus pada program kompetisi liga tersebut

Sebagai Klub anggota Liga Pro sudah seharusnya mereka memiliki program latihan tetap dan pembinaan yang jelas. Sehingga tidak terkesan asal comot pemain seperti yang terlihat saat ini. Para pencinta futsal terheran-heran ketika melihat betapa mudahnya seorang pemain berganti seragam klub dari satu event ke event lainnya bahkan kedua event tersebut masih berlangsung bersama-sama. Tidak pantas kalau satu klub bermain di dua event berbeda dengan dua nama klub berbeda

Sebagai pemain berlabel pro, para pemain juga seharusnya bersikap profesional dan menghormati status mereka. Saat ini terlihat para pemain seenaknya berpindah-pindah klub dari satu event ke event lainnya. Tercatat banyak pemain yang berlaga di Piala Emas II 2011 juga bermain di klub-klub Liga Pro. Bahkan ada beberapa pemain yang saat ini harus menjalani pertandingan di dua event tersebut. Beruntung kedua event ini berlangsung di Jakarta, bayangkan jika berbeda kota? Siapa yang dirugikan? Tentunya klub sangat dirugikan, apalagi jika pemain tersebut cedera di event bukan Liga Pro. Hal ini harus segera dibenahi oleh BFN agar para pemain tidak seenaknya berpindah-pindah klub.

Nah sekarang pertanyaannya. Dimana profesionalisme itu? Apakah mereka sudah pantas menyatakan dirinya profesional? Sudah pantaskah para pemain,dan pelatih bahkan klub-klub yang berlaga di IFL disebut profesional? Sudah pantaskah mereka tetap duduk sebagai Pengurus BFN ? Sampai saat ini praktis pengurus BFN tidak berbuat apa-apa, hanya menjalankan program seadanya. Lima kali IFL diselenggarakan, dan grafik kualitas serta kuantitas peserta dan penontonnya semakin menurun. "Profesional" yang dipakai dalam Liga ini oleh BFN patut dipertanyakan, jangan sampai ini menjadi Profesionalisme yang semu.

David Daniel Nanulaitta
(Pelatih/Pengamat Futsal)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar